Pesan error “Disk Boot Failure, Insert System Disk and Press Enter” adalah masalah yang sering muncul saat komputer atau laptop dinyalakan. Biasanya error ini terjadi secara tiba-tiba, padahal sebelumnya perangkat berfungsi dengan normal.
Saya pun pernah mengalaminya — komputer yang biasanya lancar tiba-tiba menampilkan pesan error ini di layar hitam. Jika kamu juga sedang mengalaminya, jangan panik. Artikel ini akan membahas penyebab dan cara mengatasi Disk Boot Failure Insert System Disk And Press Enter dengan langkah-langkah mudah yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah.
๐ Penyebab Disk Boot Failure Insert System Disk And Press Enter
Error ini umumnya menandakan bahwa sistem tidak bisa menemukan perangkat boot utama — biasanya hard disk atau SSD tempat sistem operasi Windows disimpan.
Namun, ada juga beberapa penyebab lain yang bisa memunculkan pesan ini.
⚙️ 1. Urutan Boot di BIOS Salah
Ini penyebab paling umum. Urutan boot di BIOS bisa berubah karena update, reset, atau perubahan konfigurasi.
Solusi:
-
Nyalakan komputer dan masuk ke menu BIOS/UEFI (biasanya dengan menekan tombol F2, F12, Del, atau Esc).
-
Buka menu Boot Options.
-
Pastikan hard disk utama (yang berisi sistem operasi Windows) berada di urutan boot pertama (Primary Boot Device).
-
Simpan perubahan dan restart komputer.
๐ฝ 2. Sistem Operasi Hilang atau Terformat
Kalau sistem operasi (Windows) tidak ada atau rusak, komputer tidak bisa melakukan booting.
Cara Memeriksa:
-
Masuk ke BIOS dan periksa apakah hard disk terdeteksi.
-
Jika terdeteksi tapi masih muncul error, besar kemungkinan Windows hilang atau rusak.
Solusi:
-
Lakukan install ulang Windows menggunakan flashdisk bootable.
-
Pastikan data penting di partisi lain sudah kamu backup sebelum proses instalasi.
๐ 3. Kabel SATA/ATA dan Kabel Power Bermasalah
Jika hard disk tidak terdeteksi sama sekali di BIOS, kemungkinan besar masalah ada di kabel SATA atau kabel power.
Langkah-langkah perbaikan:
-
Matikan komputer dan cabut kabel listrik.
-
Buka casing CPU.
-
Lepas kabel SATA/ATA dan kabel power dari hard disk.
-
Bersihkan ujung konektor menggunakan kuas lembut.
-
Pasang kembali dengan kuat, atau pindahkan kabel SATA ke slot lain di motherboard.
-
Nyalakan komputer dan cek kembali.
๐ง 4. Fitur SMART di BIOS Terlalu Sensitif
SMART (Self-Monitoring Analysis and Reporting Technology) adalah fitur BIOS yang mendeteksi kesehatan hard disk.
Namun, kadang fitur ini terlalu agresif, menghentikan proses booting meski hard disk masih normal.
Solusi:
-
Masuk ke BIOS.
-
Cari pengaturan SMART Monitoring.
-
Nonaktifkan fitur tersebut.
-
Simpan pengaturan dan restart komputer.
Jika error masih muncul, berarti masalah bukan di SMART, tapi mungkin pada kondisi fisik hard disk.
๐ 5. Power Supply Lemah atau Rusak
Power Supply (PSU) yang tidak stabil juga bisa menyebabkan error “Disk Boot Failure”.
Tegangan rendah membuat hard disk tidak mendapat daya cukup untuk berputar, sehingga gagal dibaca sistem.
Solusi:
-
Gunakan PSU dengan daya yang sesuai kebutuhan komputer.
-
Coba ganti PSU lain untuk memastikan penyebabnya.
๐ก Tips Tambahan
-
Periksa apakah hard disk mengeluarkan suara klik-klik — itu tanda kerusakan fisik.
-
Gunakan software seperti CrystalDiskInfo untuk memeriksa kesehatan hard disk.
-
Selalu backup data penting agar aman dari kerusakan mendadak.
๐งฉ Kesimpulan
Pesan “Disk Boot Failure, Insert System Disk and Press Enter” memang bisa membuat panik, tapi penyebabnya sering kali sederhana — dari urutan boot yang salah, sistem operasi rusak, kabel longgar, hingga PSU lemah.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa memperbaikinya sendiri tanpa harus langsung ke teknisi.
Namun jika komputer tetap gagal booting, kemungkinan besar hard disk sudah rusak secara fisik dan perlu diganti.
๐ ️ Butuh Bantuan?
Jika kamu kesulitan memperbaiki sendiri, hubungi Jasa Service Komputer & Laptop Terpercaya di Bandar Lampung — siap datang ke lokasi kamu!
๐ Klik di sini untuk menghubungi teknisi